Langsung ke konten utama

Postingan

If you stay too long around people who treat you like you are not worthy, you will start to believe that you are not.

Untuk semua usaha dan kerja keras, serta semua keluhan awal yang tidak didengar. Lalu tiba tiba kamu diteriaki kencang seakan tidak ada satu kebaikan yang sudah dilakukan, hanya karena kamu tidak punya wajah manis untuk dibagikan. Biarkan masing masing manusia itu menunjukan warna aslinya. Semoga menemukan tempat lain terbaik, suatu hari nanti.
Postingan terbaru

Sebagai pengingat untuk diri sendiri yang sering lupa dan abai akan bendera merah yang ada.

Malam itu, hari Senin malam tanggal 20 November 2023, seminggu sebelum anak mu berulang tahun yang ke 3. Malam itu suami mu lagi lagi mengeluhkan perihal sakit di badannya yang rasanya semakin makin, lalu seperti biasa kamu hanya memijitnya dengan asal asalan. Karena tentu saja kamu juga sama letihnya, isi kepalamu penuh, badanmu sudah 2 bulan tidak beristirahat karena kerja full weekday & weekend. Kamu tidak salah. Malam itu, setelah suamimu lelah meminta lalu dia tertidur, lalu kamu urus anakmu yang sedang sakit dari hari Sabtu. Masih makan bubur dia malam itu, nonton Youtube 15 menit lalu kau bawa dia tidur dengan susu. Minum dia perlahan lahan, sering di tengah tengah dia tersedak karena dia sedang batuk dan minta minum dulu, lalu lanjut lagi meminum susunya sampai habis setengah botol. Malam itu, ternyata anakmu muntah.. setelah dia menahan untuk tidak keluar semua isi perutnya, lalu heboh lah karena tidak siap plastik atau semacamnya di dekatmu. Dia muntahkan semua isi perutn

Incoming of the 'Lord'

I can't believe how could one random conversation could messing up my heart and my mind I can't stop think about you now I can't stop think about what if this is not my destiny It feels so right and wrong in the same time But I like it Shit I have to take you off my mind.

Senyuman yang ku rindukan

Aku sudah kehilanganmu bahkan sebelum benar -benar kehilanganmu Hal yang paling aku suka adalah senyummu, namun... Kalau diingat, aku tidak ingat kapan terakhir mendapatkan senyuman tulus dari hatimu. Sekarang seringnya hanya tatapan benci Tatapan ingin pergi Aku rasa hilang sudah cinta untukku darimu Benar kah? Cara mu mencari kenyamanan di tempat lain, kalimat perpisahan yang sering terucap, gambaran bahagiamu jika tidak bersamaku, dan banyaknya perilaku kasar. Apakah itu semua cinta? Bukan. Aku rasa sudah habis semua nya. Aku rasa aku sudah hilang harap untuk bisa mendapatkannya sampai nanti aku mati Aku rasa tujuan dari semua ini sudah tidak ada Iya benar aku salah, namun apa semua hal diatas dapat diwajarkan? Tidak.. aku ingin merasa tenang dan damai bersama dengan cintaku. Namun tidak ku dapatkan.

Lalu dari setiap awalan

Yang awalnya hanya kata marah itu berubah jadi kata serapah. Lalu kau anggap wajar karena marah. Yang awalnya hanya kata serapah itu berubah jadi kata yang buat hatimu sakit. Lalu kau pendam. Yang awalnya kata yang buat hatimu sakit itu berubah jadi perilaku kasar. Lalu kau mulai ketakutan. Yang awalnya perilaku kasar itu berubah jadi menyakiti badanmu. Lalu kau selalu ketakutan. Yang awalnya menyakiti badanmu itu berubah jadi kata perpisahan berkali kali. Namun kau masih bertahan menenangkan. Yang awalnya kata perpisahan itu berubah jadi tatapan benci di tiap marahNya. Dan kau sudah tidak merasakan cintaNya. Kepada diri sendiri, aku tau kau mencintainya. Aku tau kau bingung jika berpisah, lalu tidak ada lagi raga untuk dipeluk, pipi gemuk untuk dicium, telinga yang siap mendengar ceritamu, mulut yang bisa memberikan pendapat dari tiap masalah, tubuh untuk di cumbu mesra, rambut kriwil untuk di belai sayang, dan.. teman hidup. Namun, awal apa lagi yang akan kau lalui duhai diri?

Parasit

Hidup saat ini berjalan tidak seperti apa yang ku mau. Tentu saja, siapa yang mau menjadi parasit dalam hidupnya? Menjalani hari hari dengan cara bergantung pada inang, lama lama menggerogoti inang nya bahkan sampai bisa bikin inang nya mati. Kalau difikir fikir memang tidak 100% aku menggantungkan hidup, namun tetap saja bebannya itu.. aku tetap jadi parasit.  Aku mau berusaha lebih, namun bingung harus bagaimana caranya. Aku hanya ingin hidup tenang tanpa memikirkan beban. Yang ku bisa saat ini hanya membantumu dengan tenaga ku, karena dengan hal lain tidak bisa ku beri banyak. Kalau ingat kata kata yang ku tau semalam, rasanya diri ini gaada harga nya lagi. Entah, rasanya kata kata tersebut tidak lah benar seutuhnya, namun juga tidak salah karena balik lagi, aku adalah parasit. Malam itu aku menatap inang ku dan menahan tangis, menyalahkan diri sendiri, kok tega ya aku nyusahin kamu? Lalu kuputuskan untuk beranjak dari dekatnya dan menangis sendirian di kamar, maaf ya.. maafkan aku

Semangkuk Indomie kuah siang tadi

Sudah dipendam seharian, masih berusaha berfikir positif. Ah, gak mungkin kamu jahat lagi, kan udah janji.. kan udah punya cinta.. gak mungkin. Kamu pasti bisa.. Begitu fikiran bodohku bilangnya. Tapi makin lama kok.. loh kok kamu begini? Hancur sudah semua fikiran positifku tadi. Semangkuk Indomie kuah siang tadi, burung-burung merpati yang sibuk melahap sisa makanan tadi, lagu 80an tadi jadi saksi aku menangisi hidupku lagi. Padahal rambut penuh krim smoothing, padahal lagi sendirian di warkop. Tapi gabisa di bendung.. Penyakit, ku kira sembuh, ternyata masih menempel lekat. Apa ya yang difikirnya kala itu? Apa gak ada wajahku atau cintanya yang tiba-tiba terbayang? Kok bisa ya setega itu.. kok bisa jahat.. Ter play back kenangan indah yang sudah berlalu, kalau dibanding dengan yang gak indah.. kayaknya udah balance ya? Sebentar lagi malah jadi lebih banyak yang gak indahnya. Udah gak baik. Kurasa sebentar lagi aku menyerah, ini sungguhan.