Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Senyuman yang ku rindukan

Aku sudah kehilanganmu bahkan sebelum benar -benar kehilanganmu Hal yang paling aku suka adalah senyummu, namun... Kalau diingat, aku tidak ingat kapan terakhir mendapatkan senyuman tulus dari hatimu. Sekarang seringnya hanya tatapan benci Tatapan ingin pergi Aku rasa hilang sudah cinta untukku darimu Benar kah? Cara mu mencari kenyamanan di tempat lain, kalimat perpisahan yang sering terucap, gambaran bahagiamu jika tidak bersamaku, dan banyaknya perilaku kasar. Apakah itu semua cinta? Bukan. Aku rasa sudah habis semua nya. Aku rasa aku sudah hilang harap untuk bisa mendapatkannya sampai nanti aku mati Aku rasa tujuan dari semua ini sudah tidak ada Iya benar aku salah, namun apa semua hal diatas dapat diwajarkan? Tidak.. aku ingin merasa tenang dan damai bersama dengan cintaku. Namun tidak ku dapatkan.

Lalu dari setiap awalan

Yang awalnya hanya kata marah itu berubah jadi kata serapah. Lalu kau anggap wajar karena marah. Yang awalnya hanya kata serapah itu berubah jadi kata yang buat hatimu sakit. Lalu kau pendam. Yang awalnya kata yang buat hatimu sakit itu berubah jadi perilaku kasar. Lalu kau mulai ketakutan. Yang awalnya perilaku kasar itu berubah jadi menyakiti badanmu. Lalu kau selalu ketakutan. Yang awalnya menyakiti badanmu itu berubah jadi kata perpisahan berkali kali. Namun kau masih bertahan menenangkan. Yang awalnya kata perpisahan itu berubah jadi tatapan benci di tiap marahNya. Dan kau sudah tidak merasakan cintaNya. Kepada diri sendiri, aku tau kau mencintainya. Aku tau kau bingung jika berpisah, lalu tidak ada lagi raga untuk dipeluk, pipi gemuk untuk dicium, telinga yang siap mendengar ceritamu, mulut yang bisa memberikan pendapat dari tiap masalah, tubuh untuk di cumbu mesra, rambut kriwil untuk di belai sayang, dan.. teman hidup. Namun, awal apa lagi yang akan kau lalui duhai diri?

Parasit

Hidup saat ini berjalan tidak seperti apa yang ku mau. Tentu saja, siapa yang mau menjadi parasit dalam hidupnya? Menjalani hari hari dengan cara bergantung pada inang, lama lama menggerogoti inang nya bahkan sampai bisa bikin inang nya mati. Kalau difikir fikir memang tidak 100% aku menggantungkan hidup, namun tetap saja bebannya itu.. aku tetap jadi parasit.  Aku mau berusaha lebih, namun bingung harus bagaimana caranya. Aku hanya ingin hidup tenang tanpa memikirkan beban. Yang ku bisa saat ini hanya membantumu dengan tenaga ku, karena dengan hal lain tidak bisa ku beri banyak. Kalau ingat kata kata yang ku tau semalam, rasanya diri ini gaada harga nya lagi. Entah, rasanya kata kata tersebut tidak lah benar seutuhnya, namun juga tidak salah karena balik lagi, aku adalah parasit. Malam itu aku menatap inang ku dan menahan tangis, menyalahkan diri sendiri, kok tega ya aku nyusahin kamu? Lalu kuputuskan untuk beranjak dari dekatnya dan menangis sendirian di kamar, maaf ya.. maafkan ...