Sepanjang yang aku ingat
Sepanjang yang aku ingat, hubungan mereka memang tidak begitu manis. Waktu umurku belum belasan, yang ku ingat hanya mama sering murung perihal ekonomi. Namun tetap sabar dan ikhlas. Mencintai, merawat dan menghormati ayahku. Masih saling cinta.. masih saling mengerti. Sepanjang yang aku ingat, hubungan mereka mulai tidak harmonis. Waktu umurku belasan, yang ku ingat banyak teriakan dari keduanya. Mama mulai hilang pengertian dan kesabaran, aku sungguh mengerti. Karena saat itu, aku pun mulai berani berteriak kepada ayahku. Ayah yang semakin lama semakin tidak sadar akan tanggung jawab nya, yang jika diingatkan akan semakin tidak perduli. Cinta sepertinya sudah mulai dilupakan, yang penting bersama. Sepajang yang aku ingat, hubungan mereka mulai tidak ada artinya. Umurku sudah di awal dua puluh, mama semakin terasa jauh. Dengan ayah.. dengan kami.. Mama lebih memilih mencari kebahagiaan diluar sana. Bersama itu penting, tapi sungguh lebih penting kebahagiaannya, kan? Ayah mulai gel...