Kamu jauh, jauh sekali

-

 


Hampir 3 bulan kamu jauh banget, biasanya selalu sama - sama. Biasanya buka mata disamping liat kamu, dianterin kemana mana sama kamu, semuanya sama kamu. Aku hebat banget udah mau 3 bulan sendiri.

Kangen banget, katanya bulan depan pulang tapi ternyata gak jadi. Sedih banget, mau nangis.. kapan ya berakhirnya? Biar bisa kapanpun dateng ke kamu, gak perlu mikirin beban tiap bulan..

Mau ketemu, mau peluk.. takut gabisa peluk lagi.. takut gabisa ketemu lagi..

😢

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saudade

-
Gambar
Saudade was once described as "the love that remains" after someone is gone. Saudade is the recollection of feelings, experiences, places, or events that once brought excitement, pleasure, well-being, which now triggers the senses and makes one live again. It can be described as an emptiness, like someone or something that should be there in a particular moment is missing, and the individual feels this absence. It brings sad and happy feelings together: sadness for missing and happiness for experiencing the past. Credit to: Wikipedia I had moodswing, today is the last day being 22 for me. I can't control everything on my mind. I think a lot. Love life, work things, family, mostly: What you've done for this 22 fucking years? Honestly, a lot. But my mind keep telling me I'm doing nothing. Fuck, I'm 23 tomorrow.
Baca selengkapnya

Lalu dari setiap awalan

-
Yang awalnya hanya kata marah itu berubah jadi kata serapah. Lalu kau anggap wajar karena marah. Yang awalnya hanya kata serapah itu berubah jadi kata yang buat hatimu sakit. Lalu kau pendam. Yang awalnya kata yang buat hatimu sakit itu berubah jadi perilaku kasar. Lalu kau mulai ketakutan. Yang awalnya perilaku kasar itu berubah jadi menyakiti badanmu. Lalu kau selalu ketakutan. Yang awalnya menyakiti badanmu itu berubah jadi kata perpisahan berkali kali. Namun kau masih bertahan menenangkan. Yang awalnya kata perpisahan itu berubah jadi tatapan benci di tiap marahNya. Dan kau sudah tidak merasakan cintaNya. Kepada diri sendiri, aku tau kau mencintainya. Aku tau kau bingung jika berpisah, lalu tidak ada lagi raga untuk dipeluk, pipi gemuk untuk dicium, telinga yang siap mendengar ceritamu, mulut yang bisa memberikan pendapat dari tiap masalah, tubuh untuk di cumbu mesra, rambut kriwil untuk di belai sayang, dan.. teman hidup. Namun, awal apa lagi yang akan kau lalui duhai diri?
Baca selengkapnya